Minggu, 12 Desember 2010

Cari Teroris, Densus 88 Sempat 'Nyasar'

Cari Teroris, Densus 88 Sempat 'Nyasar'
Headline
beritajatim.com

INILAH.COM, Jombang - Meski berhasil membekuk tersangka teroris, Sukirno (45), Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror sempat kesasar saat mencari rumah bapak dari enam anak itu.

Setelah menelisik lebih cermat, akhirnya pasukan dengan simbol burung hantu itu berhasil menemukan rumah yang berada di ujung jalan. Selanjutnya, bapak enam anak dimasukkan ke dalam mobil kijang warna hitam tanpa perlawanan pada Sabtu (11/12/2010) sekitar pukul 16.30 WIB.

Nur Kholiq (49), tetangga yang rumahnya berdekatan dengan Sukirno mengatakan pada Sabtu sore sekitar delapan orang berambut cepak turun di depan rumah Sukirno. Tak lama kemudian, warga Dusun Besuk Desa Curahmalang Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang ini digelandang ke dalam mobil kijang.

Selain membawa mobil kijang, tim burung hantu juga ada yang mengedarai dua sepeda motor. "Mereka tidak memakai seragam hitam-hitam. Namun mereka ada yang membawa senjata api," kata Nur Kholiq yang juga teman masa kecil Sukirno, Minggu (12/12/2010).

Ia menambahkan, awalnya rombongan Densus 88 itu sempat nyasar jauh dari rumah Sukirno. Maklum saja, rumah berukuran 5 x 10 meter itu terletak di ujung jalan desa atau di tepi area persawahan. Praktis, untuk menuju rumah pria yang diduga dekat dengan gembong teroris Abu Thalut itu terbilang sulit.

Dari Jalan Raya Sumobito, masuk ke jalan beraspal yang ada di pinggir Sungai Gunting dusun setempat. Sekitar dua kilometer kemudian berbelok ke arah kiri. Dari situ akan melewati area persawahan yang baru dipanen. Nah, di ujung sawah itulah rumah Sukirno berdiri menghadap ke selatan.

"Saat mencari rumah Sukirno tim Densus sempat kesasar. Namun setelah diberitahu warga akhirnya rombongan yang naik mobil Kijang warna hitam itu berhasil menemukan rumah tersebut. Dan Sukirno pun ditangkap," kata Nur Kholiq ketika ditemui di halaman rumah tersangka teroris itu.

Sukirno ditangkap delapan orang anggota Densus 88 di rumahnya Dusun Besuk pada Sabtu (11/12/2010) sekitar pukul 16.30 WIB. Ia diduga terlibat jaringan teroris. Sebelumnya, petugas juga menggerebek rumah kontrakan Sukirno di Tegal, Jawa Tengah. Hasilnya, tim mengamankan satu senjata api jenis M16, 6 magazen berisi amunisi penuh sejumlah 170 butir kaliber 5,56 mm dan 75 butir peluru kaliber 9 mm. [beritajatim.com]

0 comments:

Posting Komentar